Online

Saturday, March 27, 2010

^_^ EDUKASI DI INTERNET, MINUSNYA PERLU FILTER


Sekarang jamannya serba modern, hampir semua orang mulai dari yang sekolah di SD sudah kenal Hand Phone (Hp), apalagi untuk jenjang di atasnya. Namanya juga arus global. Tidak pandang status dan pekerjaan dia dan orang tuanya apa, semua anak SD maupun yang sudah dewasa sudah melek ict, minimal mengoperasikan hp.

Banyak warung internet (warnet) dan persewaan playstation (game) di buka di jalan-jalan, mulai di tempat ramai, sampai di gang sepi dan sempit sekalipun. Banyak sekolah yang sudah di pasang hotspot, mulai dari SD s.d. Perguruan Tinggi. Terutama untuk SD, SMP, SMA, baik yang swasta maupun Negeri yang berstatus RSBI ataupun SBI. Sehingga internet pun bisa diakses gratis. Dengan harapan informasi global bisa diserap mudah, selalu update, banyak wawasan, maupun tidak ketinggalan informasi. Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bukan hal asing lagi. Sampai-sampai di bidang olimpiade Sains Anak negeri kita, Indonesia tercinta, sudah mampu bersaing dengan Negara tetangga.

Di satu sisi adanya internet yang bisa di akses dengan mudah baik lewat computer (PC)/ Lap top ataupun Hp bisa member kemudahan mencari informasi dan edukasi IPTEK yang positif dan bahkan bisa mempertembal keimanan dan akhlak, namun di sisi lain internet juga membawa hal yang negative/ minus. Kesemuanya itu tergantung dari individu masing-masing.

Sangat menyedihkan dan mengiris hati, ketika melihat hasil survey (sumber: kompas.com) yang menyatakan bahwa: Data yang ditemukan oleh National Research Council pada tahun 2002, menunjukkan bahwa 20-30 persen anak berusia 8-17 tahun mengakses situs porno. Sedangkan hasil survei dari Indonesia tak jauh berbeda, bahkan lebih parah. Hasil penelitian Yayasan Kita dan Buah Hati tahun 2005 di Jabodetabek, menunjukkan bahwa 80 persen anak usia 9-12 telah mengakses materi pornografi dari media, terutama internet.

Perlu diwaspadai bila ada yang kedapatan ciri antara lain: mudah haus, sering buang air kecil, sering berkahayal dan memandang tajam lawan jenis, sulit konsentrasi, sering bermain "play station" dan internet dalam waktu yang lama, prestasi akademik menurun, dsb. Kemungkinan ini sudah terpolusi pornografi. Kalau sia dewasa dan sudah menikah ini bukan masalah, namun jika ini berlebihan pastilah tetap tidak bagus. Padahal itu untuk yang dewasa, apalagi bagi yang belum cukup umur, sudah pasti tidak wajar dan mngarah ke hal berbahaya.

Kenapa anak menjadi sasaran pemasaran pornografi? Hal itu terjadi karena anak-anak menjadi pasar masa depan, mental model pornografi, perpustakaan porno pada anak yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Pembuat pornografi juga menginginkan sasarannya mengalami kerusakan otak permanen. Banyaknya kalangan anak remaja yang kecanduan pornografi, disebabkan karena sejumlah faktor. Salah satunya, karena orang tua tidak memiliki waktu yang cukup untuk anak, kurang tanggap dan gagap teknologi, serta pendidikan agama dan pengontrolannya masih kurang.

Banyaknya edukasi plus di internet yang bisa di ambil, tentu saja minus/ negatifnya pun harus difilter. Dengan pembekalan iman dan agama pada jiwa setiap insan paling tidak ini bisa mengurangi ekses negative internet di atas. Sebab dimanapun manusia itu berada kalau dia sudah ada bekal keimanan ketaqwaan kepada penciptanya, dia akan selalu merasa akan ada yang selalu mengawasinya. Dia yang maha super di atas segala yang ada di jagad ini, yaitu Allah SWT. Tanpa dilihata atau diawasi teman, guru, oaring tua maupun saudaranya sekalipun dia tidak akan berani berbuat tidak bagus, curang, maksiat, kepada orang lain, agama, sesama, sekolahnya, instasinya, kantornya, bangsa maupun negaranya. Semoga kita senantiasa terhindar dari hal yang buruk, tidak baik dan selalu terbawa ke jalan yang benar yang diridhoi Allah SWT. Amin….
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

35 comments: on "^_^ EDUKASI DI INTERNET, MINUSNYA PERLU FILTER"

Aryadevi said...

iya bu, dalam menghadapi anak / siswa yang usia peralihan memang mesti ekstra lebih, dalam arti kita perlu memberikan motivasi dan pandangan yang benar tentang internet itu sendiri hingga si anak dapat menguraikan dalam persepsinya melalui motivasi yang kita berikan secara benar. Dan diperlukan trik / strategi dari kita sebagai pendidik dalam memberikan motivasi tersebut atau trik dalam proses pembelajaran yang berhubungan atau dihubungkan dengan internet, seperti mengajari mereka membuat Blog misalnya, apa itu Blog, fungsinya, dan kegembiraan apa yang bisa didapat dari ngeblog, atau disesuaikan situasi...dilihat dari jenjang dan kondisi siswa, sekolah dll. Biasanya kalau si anak sudah gandrung dengan sesuatu maka tanpa disuruh lagi dia dengan senang hati akan selalu aktif.
ini hanya andai dan misal bu...selanjutnya terserah ibu...

Dimas said...

pendidikan melalui teknologi internet memang sedang berkembang, sayang filter yang dilakukan masih kurang efektif...

Rita Susanti said...

Kemajuan teknologi tentunya pasti memiliki dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan, sisi positif dan negatif. Memang harus dan dibutuhkan usaha yang lebih besar agar sisi negatif tersebut bisa kita kurangi. Dan salah satu filter yang sangat penting adalah kekuatan iman, selain memang seharusnya ada semacam pembatasan akses terhada situs2 porno ini...

Lely Prawesti said...

filternya ortu ngebentengein ma pendidikan agama yah mb.. ^^ jgn lupa kerjain PR mb.. hihi

UMS EDUKASI RSBI said...

@ aryadevi: Ya benar sekali Mas. Mksh
@ Dimas : jadi perlu filter ya...
@ Rita Susanti: Adanya pembatasan akses situs porno benar mbak bisa dilakukan, tetapi hambatannya mungkin akses itu kan bebas dimana dan kapan saja, lewat hp dan komputer, jadi mungkin yang membatasi ya negara kali..
@ Aishi Lely : setuju...

nuranuraniku.blogspot.com said...

salam sobat
iya memang memprihatinkan ya mba,,,anak2 usia 8-17 th banyak yg mengakses situs porno,,mungkin kalau pemerintah bertindak untuk memblokir situs porno,pasti nyaman dan aman untuk anak2.
tetapi blokir ada yg setuju dan tidak ,,prokontra lagi.

a-chen said...

judulnya agak aneh ya... :-)

buwel said...

wah setuju mbak, pastinya kalo anak2 udah didasari tentang ketuhanan, itu adalah filter yang terkuat...

elok langita said...

pendidikan dan teknologi kayak anak kembar siam yang engga bisa terpisahkan... ^____^

mind to follow?? promise follow you back ^___^

Sudinotakim said...

Amin...moga kita para org tua mampu membimbing anak2 dalam penggunaan hp dan kompi saat mereka online..

Anonymous said...

Yups...setuju dengan gagasan itu.... Lanjutkaannnn :D

UMS EDUKASI RSBI said...

@ NURA : Salam Sobat jg... benar itu Mbak...
@ a-chen : Yang aneh yang nice. he..he...
@ buwel : Setuju ...
@ elok langita:Yups...
@ Sudino Dinoe: Amin...
@ bocahbancar :Yups...

Aulawi Ahmad said...

dulu sebelum internet mewabah, pornografi mudah didapatkan melalui buku2 n video, skrg malah lebih mudah lagi ya hmmm ...n aku setuju dengan bekal agama dan peran ortu memang salah satu kunci untuk mencegah hal itu terjadi..tq dah berbagi :)

Fais Wahid said...

saya sngat setuju mas...
bnyak edukasi yg biSa d dapat yg + tapi Dk tRtutup kmungKinan mereka akan mnangkap yg - jika tDk d bntengi oleh iman dan taqwa...
tp smWa itu jg tDk tRLepas dari bimbingan org tu masing2...

RCA 102,5 FM said...

mampir di blog informatif

ivan kavalera said...

Artikel mantap. Salam.

Hanna Pertiwi said...

Adanya dua hal, itulah yang terjadi didunia ini mbak. Ada aiang, ada malam. Ada fajar tak lupa pula senja. Ada hitam juga ada putih. Itulah "hitam putih kehidupan". Tinggal sejauh mana kita mampu memilih dan menjadi bagian terbaik buat hidup kita maupun anak-anak dan generasi kita.

Mantaf banget tulisannya mbak, trimakasih kunjungannya tadi.

Delia said...

ehmm begitula bu..
bukan hanya terjadi diIndonesia.. tapi diseluruh dunia.. menjadi perhatian para praktisi.. bagaimana memfilter hal2 itu..

artikel yg menari bu :)

Arem Van Basten said...

coba klo fasiltas modern pertama kali diindonesia,
pasti indonesia sudah terbang keplanet...hehehehe
nice posting bro

HAPIA Mesir said...

sob...kalo warnetnya kaya' dimesir sini...insyallah g akan ada yang buka parno2an tu

terbuka semua soalnya

Artikel Islami said...

asalkan yang berwajib bisa mengendalikan peserta insyallh bisa diminimalisir

ya sih. kebanyakan semaunya sendiri. tapi semoga dengan hadirnya teknologi internet bisa menambah sisi positif dalam kemajuan pendidikan

narti said...

bagaimanapun juga filter sangat penting.
difilter dari pusatnya bisa gak?

harto said...

bersyukurlah kepada Allah SWT yang telah melahirkan anak2 kita dizaman yang serba modern & canggih (tidak seperti kita yang lahir sebelum tahun 70 an)tapi semua itu tak lepas dari peran kita semua sebagai orang tua dan juga harus dibekali oleh pendidikan agama yang baik & kuat, sehingga apapun yang berada dalam lingkungannya (terutama yang negatif) minimal bisa disaringnya. memang dalam berinternet itu kita ambil sisi yang mendidik & membangun saja kepada anak2 kita serta pengawasan yang sangat penting.

Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

attayaya said...

kadang2 aku ngeri ngelihat kemajuan jaman dan kemajuan anak2 sd
udah tau cinta2an, dll

Anonymous said...

semoga sisi ngetifnya dari kemajuan teknologi bisa diantisipasi dengan bijak

richo said...

memang filter sangat penting, setidaknya bisa meminimalisir efek negatip dari internet. soale banyak bgt hal negaatip di internet sekarang ini..... aku aja serig tergoda heheh

Edwin's Personal Blog said...

Internet pasti punya kelebihan dan kekurangan. dengan internet, semua informasi bisa didapat. tapi kalau tidak hati2, informasi yang salah juga bisa didapat di sana. orang tua perlu berkomunikasi terbuka dengan anak mereka soal internet. jika tidak, anak akan mencari informasi salah di internet secara sembunyi-sembunyi...

Dimas said...

kunjungan rutin ke blog ini...

mubaroki said...

foto modele keren...!!!

WILLYERR_AREA said...

yang lebih memprihatinkan kenapa yahh kok photo yang dipajang... kita2 hehehehe. kunjungan balik bu..

UMS EDUKASI RSBI said...

@ Aulawi Ahmad : Ya, mksh.
@ Fais cWaKep : He..he.. kok Mas?????
@ RCA 102,5 FM : Mksh sudah mampir.
@ ivan kavalera: Salam juga.
@ Hanna Pertiwi: Ya benar Mbak, dua sisi kehidupan.
@ Delia : Mksh ya.
@ Arem Van Basten: ehm... bergantung generasi mudanya juga lho...
@ HAPIA Mesir: Sempga ke depan bisa seperti itu ya Sob.
@ Artikel Islami: Ya, semoga saja. Amiin.
@ narti : mestinya bisa, mungkin...dan kalau mau.
@ harto : Setuju sekali.
@ attayaya : betul-betul...
@ cucuharis: Amin...
@ richo : he...he... jadi tahu ni kalau mudah tergoda
@ Edwin's Personal Blog:betul-betul...
@ Dimas : Mksh kunjungannya Mas
@ Anak Jambi: Thx...
@ mubaroki: he..he... Itu natural dan jangan ditafsirkan yang minus, tapi itu sedang hunting news to posiyive knowledge.
@ WILLYERR_AREA : he..he... Mksh sudah mampir Sob... Tidak perlu prihatin, kan itu model keren siswa yang manfaatkan internet yang positif, dilihat tempatnya saja perpustakaan, terbuka umum, tidak mungkinkan untuk negatif. Lagi pula, saya kenal sekali siswa itu sering ikut olimpiade, banyak prestasi, dan sudah terfilter, akhlak dan iman bagus... Betul tidak???

unieqblog said...

ea tuh harus ada bimbingan khusus agar anak tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif, apalagi dunia makin canggih

mhya unieq said...

turut berkunjung neh

UMS EDUKASI said...

@ unieqblog: Mksh sarannya.
@ mhya unieq: Mksh Sob...

Post a Comment